Fitrah seksualitas
Presentasi kelompok 4 Bunsay 4
Day 5
Presentasi kelompok 4 Bunsay 4
Day 5
PERAN AYAH DALAM PENGASUHAN UNTUK MEMBANGKITKAN FITRAH SEKSUALITAS*
"Sosok Ayah Janganlah dipandang sebelah mata karena perannya amat besar dalam tumbuh kembang anak.
Membiarkan anak tanpa sosok Ayah,sama dengan merencanakan kerusakan generasi masa depan bangsa."
-Ust.Bendri Jaisyurahman
Imam Ibnul Qayyim berkata:
_“Betapa banyak orang yang menyengsarakan anaknya, buah hatinya di dunia dan akhirat karena ia tidak memperhatikannya, tidak mendidiknya dan tidak memfasilitasi syahwat (keinginannya), sementara dia mengira telah memuliakannya padahal dia telah merendahkannya. Dia juga mengira telah menyayanginya padahal dia telah mendzaliminya. Maka hilanglah bagiannya pada anak itu di dunia dan akhirat. Jika Anda amati kerusakan pada anak-anak penyebab utamanya adalah ayah.”_
Ayah memegang peran penting dalam pendidikan anak.
karena ayah adalah pemimpin dalam keluarga, seperti yang tertera dalam surat An-Nisa ayat 34.
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah
melebihkan kaum laki-laki dari kaum perempuan, dan karena laki-laki telah
menafkahkan sebagian dari harta-harta mereka”.
Dalam islam seorang anak akan ikut nasab ayahnya. Dan ayahnya lah yang akan dimintai pertanggungjawabannya.
"Ayah adalah panutan dan romodel bagi anak-anaknya. Bukan hanya anak laki-laki namun anak perempuan. Karena tanpa disadari kelak anak perempuan akan mencari seorang pendamping yang menyerupai ayahnya baik dalam sikap maupun perilaku".
๐กSOLUSI
Ayah yang baik adalah Ayah yang bisa mengikat hati anak-anaknya, buatlah anak selalu merasa diistimewakan agar terikat hatinya diantaranya dengan cara sebagai berikut:
1. Sering menyentuh dan memeluk anak secara fisik
2. Ungkapkan cinta kepada anak secara privat
3. Mendoakan anak secara terbuka
4. Selalu hadir saat anak memerlukan ayahnya terutama saat sedih dan saat anak sakit
5. Selalu hadir saat anak melakukan unjuk kemampuannya.
6. Melakukan kegiatan bersama, misal ibadah, rekreasi, mendampingi belajar, bermain, membuat prakarya dll
7. Ayah harus banyak berdialog dengan anak.
Dalam al-Quran terdapat 17 dialog pengasuhan, 14 diantaranya yaitu dialog antara ayah dan anak. ini adalah bukti, bahwa ayahlah yang memiliki peran utama dalam pengasuhan. Yang menjadi kepala sekolah sekaligus perancang kurikulum pendidikan bagi anggota keluarganya.
Dialog ayah dengan anak dalam Alquran bisa kita lihat dalam beberapa ayat berikut ini:
Al-Baqarah: 132-133
Al-An’am: 74
Hud: 42-43
Yusuf: 4-5
Yusuf: 11-14
Yusuf: 16-18
Yusuf: 63-67
Yusuf: 81-87
Yusuf: 94-98
Yusuf: 99-100
Maryam: 41-48
Al-Qashash: 26
Luqman: 13-19
Ash-Shaffat: 102
๐Referensi:
๐️Fitrah Based Education - Harry Santosa
๐️Renungan Dahsyat untuk Orangtua - Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari
๐️Sudahkah Aku Jadi Orangtua Shaleh? - Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari
๐️Yuk, Jadi Orangtua Shalih! Sebelum Meminta Anak Shalih - Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari
๐️7 Kiat Orangtua Shalih Menjadikan Anak Disiplin dan Bahagia - Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari
๐️Fatherman - Bendri Jaisyurahman
๐https://quranikids.com/dialogdalamalquran/
[12/8 15.29] +62 812-3108-0806: Sepertinya mba eva masih berhalangan, saya bantu share dsni ya ๐คญ
Pertanyaan
- Nama : Rohayati
Domisili : Indramayu
Terkait peran ayah dalam pengasuhan, bagaimana jika ada seorang istri yang ditinggal (meninggal dunia) oleh suami nya tapi memilih untuk tidak menikah lagi, sedangkan dia mempunyai 2 anak laki-laki yang masih kecil (usia tk dan Sd)...
Apakah akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang fitrah seksualitas nya?
Jawab
Mba Eva : Hai mba rohayati๐
Sangat berpengaruh dan kita harus mencari sosok terpercaya yang bisa menggantikan peran ayah untuk anak-anak kita
Seperti halnya rosulullah yang sosok ayahnya setelah meninggal digantikan oleh kakeknya dan setelah kakeknya meninggal peran nya digantikan oleh pamannya
Kenapa hal ini harus dilakukan agar anak laki2 dan perempuan kita tidak kehilangan fitrah seksualitas nya,kalo tidak ada sosok ayah atau saudara terdekat bisa digantikan oleh ustadz/guru yang amanah dan terpercaya.
Pertanyaan
2. Nama : yeni
Pertanyaan : apa yang bisa saya lakukan sebagai istri jika suami memiliki inner child pasangan yang sejak kecilnya tidak ada peran ayah. Bagaimana agar ia menjadi ayah yang baik ut anaknya. Terima kasih
Jawab
Mba Eva: Hi mb @Yeni Prayogi ๐๐ป
Klo menurut saya, suaminya harus berdamai dlu dengan masa lalunya dan mengingat2 lagi pasti ada peran pengganti ayah yang dapat beliau contoh dan yang membentuk diri suami mba yeni. Cara berdamainya bisa dengan konsultasi dgn tenaga ahli.
Mba Rima : Pengalaman saya dirumah dulu suka susah banget kalo nasehatin suami yang terkadang cuek sama anak2 dan kadang dirumah hpan terus kalo saya bilangin ujung2nya suka berantem
Lalu tiap akhir bulan suka diajak kajian keluarga ustadz Bendri di mesjig UI Alhamdulillah sekarang banyak berubah
Ditambah mengikuti kajian ilmu, membaca buku terkait ttg itu, dan sering mengajak suami berdiskusi
Pertanyaan
3 . Mba Leli Rosiyana:
Mhn ijin bertanya ya mbk ๐ฅฐ
1. Unt di hadis ibnu qoyyim di atas, yg dimaksud "memuaskan syahwat" anak ini yg bagaimana kah mb?
Kemudian adakah rules / batasan2 dalam melaksanakan tugas tersebut?
Apabila belum terlaksana apakah ada dampak yg akan terjadi dan agaimana menanggulanginya?
2. Bagaimana treathmen unt ayah yg kurang bisa mengekspresikan rasa ke anak? Terutama perhatiannya. Krn si ayah ini anak tunggal sih sehingga karakter si ayah cenderung plegmatis.
Terima kasih atas jawabannya ๐๐๐ป
Jawab
Mba Eva : Jawaban dari kelompok kami:
1. Memuaskan syahwat (keinginan) maksudnya, keinginan anak untuk melakukan sesuatu yg baik untuk perkembangannya, misal bermain. Karena dunia anak adalah dunia bermain, jd semua kegiatannya dikemas dg permainan yg membuat anak suka, tidak menuntut sesuatu yg tidak sesuai dg umurnya.
Jadi sesibuk apapun kita jangan pernah mengabaikan anak-anak kita berusaha lah untuk selalu meluangkan waktu dan perhatian anak kita karena yang mereka butuhkan bukan hanya materi semata
Sampai mana batasannya?
Mungkin batasannya selama hal itu tidak melanggar syariat agama ๐
Mba Eva : 2. Caranya antara lain :
1. Sengaja diberikan waktu hanya berdua untuk ayah dan anak agar bermain bersama.
Bisa meminta ayah untuk menjaga anak saat ditinggal ibu ke pasar. Atau meminta ayah mengantar anak bermain di taman.
3. Bila anak menangis dan sedih minta ayah untuk memberi perhatian
4. Minta ayah untuk ikut merawat anak (menyuapi, memandikan, dll)
5. Meminta ayah untuk tidak membawa pekerjaan ke rumah, agar ada waktu buat anak
6. Meminta ayah agar tidak menggoda anak secara berlebihan
Mba Eva : Sayyidina Ali bin Abi Thalib Ra, sahabat Rasullulah telah mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya mendidik anak. Berikut 3 tahapan mendidik anak secara Islami yang dipastikan berkahnya baik untuk sang anak maupun keluarganya;
Perlakukanlah Anak Usia 0 Hingga 7 Tahun Layaknya Seorang Raja
Panduan mendidik anak secara islami
Pendidikan anak dalam keluarga dimulai sejak usia 0 lewat men-tahnik yang kemudian dilanjutkan dengan peran ayah yang sangat penting pada usia ini. Didiklah anak layaknya seorang raja dengan ketulusan dan kelembutan karena hal itu sangat berpengaruh pada perilaku mereka kelak ketika dewasa. Di usia ini perlu bagi sang ayah untuk memberikan waktu yang berkualitas dengan menunjukan kasih sayang, dan keteladanan.
Selayaknya memperlakukan seorang raja, sesibuk apapun kita, kala ia memanggil hendaknya kita menghampirinya. Jangan menunggu sampai ia menangis atau berteriak lebih kencang. Kelak ketika dewasa mereka tidak akan menangguhkan panggilan kita, sesibuk apapun mereka.
Begitu pula apabila sang anak melakukan kesalahan, hadapilah dengan lemah lembut.
Perlakukanlah Anak Usia 7 Hingga 14 Tahun Layaknya Seorang Tahanan
Tahapan mendidik anak menurut Islam
Cara mendidik anak usia dini di rentang usia 7 hingga 14 tahun adalah menanamkan disiplin, kejujuran, kebiasaan baik dan yang terpenting adalah menanamkan Iman kepada Allah s.w.t.
Menanamkan Iman saat rentang usia ini, jauh lebih penting dibandingkan Al-quran. Hal ini sebagaimana yang disebutkan (dalam riwayat), bahwasanya yang termasuk dari petunjuk shahabat dan juga Sunnah adalah mengajarkan tauhid dulu kepada anak-anak sebelum al-Quran, bukan malah sebaliknya (yakni mengajar al-Quran dulu baru tauhid) sebagaimana mayoritas manusia saat ini.
ูุงู ุฌูุฏุจ ุจู ุฌูุงุฏุฉ ุฑุถู ุงููู ุนูู: ููุง ู
ุน ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ููุญู ูุชูุงู ุญุฒุงูุฑุฉ ูุชุนูู
ูุง ุงูุฅูู
ุงู ูุจู ุฃู ูุชุนูู
ุงููุฑุขู ุซู
ุชุนูู
ูุง ุงููุฑุขู ูุงุฒุฏุฏูุง ุจู ุฅูู
ุงูุง، ูุฃูุชู
ุงูููู
ุชุนูู
ูู ุงููุฑุขู ูุจู ุงูุฅูู
ุงู. ุฑูุงู ุงุจู ู
ุงุฌู ูุตุญุญู ุงูุฃูุจุงูู
Jundub bin Junadah –radhiyallahu ‘anhu– berkata, “Kami telah bersama Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- ketika kami masih sangat muda. Kami mempelajari iman sebelum belajar al-Quran, kemudian barulah kami mempelajari al-Quran hingga bertambahlah keimanan kami karenanya.” (HR. Ibn Majah dan disahihkan oleh al-Albani)
Anak pada usia 7 hingga 14 tahun diberkahi dengan daya tangkap dan daya tiru yang luar biasa oleh karena itu selain menanamkan Iman, mendidik anak pada usia 7 – 14 tahun secara Islami para orang tua juga harus menjauhkan dari perilaku syirik, termasuk salah satunya mempercayai atau bermain main dengan ramalan bintang.
Dilanjutkan dengan membiasakan bersyukur pada Allah s.w.t pada saat kondisi lapang maupun sulit perlu ditanamkan pada usia ini, berikut dengan kebiasaan mendirikan sholat fardhu dan tidak boros dalam mempergunakan harta.
Perlakukanlah Anak Usia 14 Hingga 21 Tahun Layaknya Seorang Kawan
Pada usia ini anak akan mengalami banyak perubahan, Usia ini adalah usia dimana anak tengah mengalami masa pubertas. Masa dimana mereka menginjak aqil baligh. Di usia ini sahabat Ali r.a mengajak orang tua untuk memperlakukan anak sebagai seorang sahabat.
Di sini ia membutuhkan sosok sahabat untuk diajak bercerita, Orang tua hendaknya tidak terlalu mengekang namun juga tidak melepaskan secara menyeluruh tentang apa yang akan mereka lakukan. Orang tua memberikan mereka kebebasan selama masih tidak bertentangan dengan Quran dan As-Sunnah, agar mereka tidak jatuh pada hal yang salah dan tidak baik menurut syariat.
http://deerham.com/tahapan-mendidik-anak-secara-islami/๐๐ป
Mba Meliasari : Tambahan utk no 1 jg, kalo keinginan anak tidak terpuaskan (masa2 bermainnya), maka akan didapati orang dewasa yg kekanak-kanakan. Cr menanggulanginya dg mendidik sesuai tahapan rosulullah SAW di atas td
#kuliahbunsayIIP
#fitriahseksualitas
#learningbyteaching
Tidak ada komentar:
Posting Komentar